Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Bangku Kosong

ilustrasi bangku kosong (pexels.com/@marcelo-jaboo-219257)

Di sini, dit empat di mana rasa itu merekah bahagia meski sesaat

Memberi rasa pada hati yang sempat mati suri

Memberi jeda pada luka yang menganga

Mengingatkan kita yang sempat bersama kala itu

 

Ingatan adalah mesin waktu, mengurai masa lalu

Mengingatkan kenangan yang lenyap bersama kepergianmu

Rasaku kini telah mati bersama kilauan yang menghilang bersama bayang-bayang

Menusuk nurani yang sempat luluh, namun kini telah runtuh

 

Pada akhirnya, bangku kosong menjadi saksi perjalanan kita

Yang sempat berpenghuni dan kini telah sunyi

Seperti memeluk harap menikam perasaan

Di ujung komitmen yang berkesudahan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us