Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Belenggu

pexels.com/ abdulrahman abu shaer
pexels.com/ abdulrahman abu shaer

Masih sama seperti biasa
Hatiku lemah tak berdaya
Untuk melenyapkan sakit yang dirasa
Rasanya sulit karena ia terlanjur setia


Berulang kali kumenjauh
Kasih dan sayangmu kukuh
Berulang kali kau kukhianati
Ketulusanmu kian menyakiti

Lalu apa yang kau hendaki...?

Bila cintamu benar ikhlas
Mungkin aku pun beralas
Menerima dengan berlapang dada
Bukan benci yang mengemas

Waktu terus berguling
Sakit terus bergeming
Cintamu tetap sama kian merajalela
Menemani hari-hariku jadi tiada daya

Apakah ini yang kau mau!
Apakah ini yang kau sebut cinta?
Ketulusan kasih sayang yang kau tanam
Menggores luka dalam membebani jiwa

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Jam Pasir di Gurun Pasir

30 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi robekan kertas tercecer

[PUISI] Robekan Memori

28 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi bayangan seorang perempuan

[PUISI] Ruang Kenangan

28 Des 2025, 16:48 WIBFiction
siluet seekor burung dengan latar langit senja sore hari

[PUISI] Langit Bercerita

28 Des 2025, 07:48 WIBFiction
ilustrasi ibu dan anak berpelukan

[PUISI] Ibu Cahaya Jiwaku

27 Des 2025, 05:15 WIBFiction