[PUISI] Benteng Pertahanan

Waktu kian berlalu
Kenangan senantiasa membelenggu
Ingin kembali ku ulang
Semua hal yang selalu terbayang
Kaki melangkah hati terasa lelah
Bertanya kepada angin tentang petunjuk arah
Jalan setapak penuntun pulang
Rindu segudang cinta dan kasih sayang
Apakah kau telah lupa?
Diujung tanduk pucuk nestapa
Diterpa badai diiringi gempa
Mencari jawaban soal mengapa
Belati tertancap mulai terangkat
Air mata berhenti hancur besi berkarat
Pelan tapi pasti dagu kembali terangkat
Siapkan benteng pertahanan menguat
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.