Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Berefleksi

ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Semarak riuh di kepala sejak kemarin
Katanya kau bebal yang tak bisa diandalkan
Ia caci maki terus hingga jadi terbiasa
Hancur perlahan tak tinggalkan jejak
Barangkali, pilumu butuh cermin untuk berkaca
Ragamu butuh lihat pantulan nyata
Supaya tak kalah dengan riuh-riuh itu
Yang selalu sibuk dengan doktrin amarahnya
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us