Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Biarkan Aku Puas Membencimu, Andai

ilustrasi seseorang membenci diri saat hadapi depresi (unsplash.com/@taylor_deas_melesh)

Kau, diriku yang dulu, bagai pukat yang menjerat
Ingin kuhujam racun benci nan pekat
Sungguh jahat buatku meraung hebat
Karna bodohmu yang murni tak bersyarat

Gagal demi gagal terus kau ingini
Bagai tangan menggengam duri sengaja lukai diri
Sungguh aku benci ragaku kini
Tak mampu penuhi ekspetasi, meski mencoba tanpa henti

Lalu bagaimana ini? Aku bak terpendam
Terlanjur terkunci di benteng nan kelam
Kau kejam, diriku yang dulu, gairahku habis bersamamu
Hanya menyisakan pilu di hari-hari baru

Namun di ujung jiwa, ada suara meragu
Tentang orang-orang disekitarku
Membenciku lebih dulu, biarpun aku membisu
Hancurkanku dengan gurauan palsu

Andai saja kurasa, bukankah itu cukup bagimu
Tak seharusnya aku juga begitu
Berulang-ulang melukaimu dengan pahitnya pikiranku
Daku yang selalu, dan akan terus menemaniku

Maka akan kutahan geram sesak ini
Tuk terima diri tanpa tapi
Biarpun luka menganga terus terjadi
Aku tak akan puas mencintai diri

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us