[PUISI] Selangkah dengan Bom Waktu

Semuanya berawal dari
Berjalan dengan ingin lupa
Beraktivitas dengan ingin bahagia, dan
Berlari dengan ingin menghilang
Awalnya kupikir sedang lelah,
Nyatanya ada luka yang saat ini terasa.
Kupikir aku butuh pergi untuk lupa,
Nyatanya aku perlu damai dengannya.
Aku tak sadar
Dengan perasaan yang melonjak ingin keluar,
Yang sudah tak bisa menahan amarahnya
Entah di waktu dekat atau waktu lama
Karena nyatanya
Luka yang dipendam tak hilang begitu saja
Melainkan ia terkubur jauh lebih dalam
Dengan menghasilkan luka yang lebih lebar
Bahkan aku tak sanggup menahan emosinya
Tiap ku ingat, meneteslah air melewati pipi
Tiap ku ingat, sesaklah napasku dibuatnya
Tiap ku ingat, perih dada hadir tanpa undangan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.