Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Bulan Perbani

ilustrasi seseorang dan bulan (pixabay.com/KELLEPICS)
Ku tatap langit masih sama
Samar tersaput awan bulan perbani menampak
Aku yang berbaring tak bergerak
Memikirkan ke mana hidup kan membawa
Hari ini bermandi cinta dan rasa
Esok belum tentu sama
Hidup bersiklus layaknya rembulan
Membesar mengecil perlahan
Kata nasihat, badai pasti berlalu
Bahwa hidup tak selalu sengsara
Kata hatiku, cerah bisa berlalu
Bahwa hidup tak selalu bahagia
Suka dan duka selalu ada
Nestapa dan bahagia bergantian dirasa
Ku tatap dalam bulan perbani
Berbaring bersemayam bersama mimpi
Dengan hormat cinta hikmat rasa
Purnama ku harap segera tiba
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorRiza AA
Follow Us