[PUISI] Cara Lain

Kilatnya waktu berganti
Kenyataan masih ada luka yang tersemat
Derap langkahmu tak bisa ku acuh
Aku menjadi perihal rasa yang dipermainkan
Adanya dia kau memilih jalan berbeda
Adakah cara lain tuk bersama?
Menuai hasrat yang sama
Tapi, kau ambil cara lain dengan egomu
Pelik yang terlampau pedih terpikul
Penasaran kerap hadir bersemayam
Mengapa dia?
Ku terpikuk lemah, tahu upaya cara lainmu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.