[PUISI] Cat Berwarna Gelap

Kecemasan menumpahkan cat berwarna gelap pada wajah dan tubuh malam.
Sementara degup-degup gelisah lahir dari rahim rembulan tua
yang sedang menjahit baju untuk kesepianku.
Orang-orang di luar sana, merayakan sedih dengan meminum kopi,
dan aku – ialah bubuk hitam yang larut di dalam gelas-gelas duka para pesakitan.
Lalu, pada malam-malam yang gamang.
Aku tetap berdiri di bawah lampu jalan yang pucat,
sambil menemani diriku – aku menuangkan iba pada wajah orang-orang,
mencurahkan lara pada prasangka orang-orang.
Sebab tiada guna lagi usia menampung tubuh
yang telah ringkih merengkuh hidup.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.