Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Cerita Puan pada Tuan

Pixabay

Tuan, malam ini hanya ada dua pilihan
Tidur atau memilih untuk rapat dengan Tuhan
Mengobrol perihal pagi yang sulit untuk kutemui berhari hari
Padahal tubuhku tak berdaya untuk beberapa naskah
Gugup, halaman-halaman buku tak cukup untuk mendefinisi beberapa paragraf

Tuan, mengapa lelap saja sulit untuk kulakukan
Sementara seringkali aku mengoceh sendiri
Perihal absen esok hari, atau denting alarm yang tak kunjung berdering
Padahal sudah dua puluh lima tahun terbata bata
Mengingat usia hingga terdiam di muka jendela

Coba liat Tuan, buku-buku berserakan diatas meja
Penaku terjatuh berantakan
Belakangan aku bahkan seringkali salah baca
Apakah aku harus memakai kacamata?
Ah, barangkali aku hanya terlalu sering menikmati malam
Sampai lupa untuk memejam

Tuan, kau tahu, setiap pagi
Aku bahkan masih saja sibuk mencari kaos kaki

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us