Aku duduk di ujung senyap
Menyembunyikan degup yang tak tahu malu
Tiap detiknya memanggil namamu
Dalam gema yang hanya aku dengar
Kau lewat seperti angin pagi
Tenang, hangat, tak menyadari
Bahwa jantung ini berdiri tegak
Setiap kali matamu menyentuhku, sebentar saja
Tak ada kata yang kutitipkan
Hanya lirih yang disimpan di antara hela napas
Dan tatapan yang ragu menyapa
Sebab aku takut, kau membaca terlalu dalam
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Degup dalam Diam

ilustrasi pasangan (pexels.com/Jack Sparrow)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorNabila Inaya
Follow Us