Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Derai Tawa yang Kurindu

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Josh Willink)
ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Josh Willink)

Di ujung hari yang sepi
Aku duduk termenung dalam hening
Menggenggam kenangan yang tercerai
Mengingat derai tawa yang kurindu

Tawa itu mengalun seperti melodi indah
Mengisi ruang hati yang kini sunyi
Menghapus sejenak beban kehidupan
Membawa kedamaian dalam tekanan

Namun waktu berlari terlalu cepat
Membawa pergi tawa yang dulu akrab
Tinggalkan jejak-jejak kehangatan
Di hati yang kini kian merindu

Kini hanya angin malam yang menemani
Membawa bisikan kenangan yang samar
Menghembuskan kerinduan yang tak terucap
Pada tawa yang pernah menghidupkan jiwa

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Theodore Siagian
EditorTheodore Siagian
Follow Us