[PUISI] Badut Percobaan

Diam dalam dekapan melankolis
Berdiri di hadapan manusia berperilaku bengis
Sering meringkuk sebab menahan tangis
Sudah yang keberapa ini?
Bunuh saja bayang-bayangnya, Tuhan
Asal jangan buru-buru raganya dimakamkan
Masih banyak kerumitan yang belum dituntaskan
Masih belum puas meringis sebab terlalu banyak menangis
Hahaha kata mereka
Memangnya sedang jadi komika?
Leluconnya basi, sama sekali tak bermakna
Sebab tak gunakan kalbu dalam bicara
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.