[PUISI] Desir Angin Membawa Doa Tarawihku

Di saf pertama, kutundukkan pandangan
Lantunan imam menggetarkan dada yang rawan
Ayat-ayat suci mengalir seperti sungai terang
Membasuh luka yang lama terpendam diam
Dalam sujud panjang yang penuh bisikan
Kuucapkan nama-Mu perlahan
Sambil merajut pinta di antara hembusan
Tentang ampunan, tentang cahaya pengampunan
Desir angin itu, saksinya adalah langit
Ia membawa doa-doa dari sudut sujud
Menuju cakrawala menuju rahmat-Mu yang abadi
Semoga sampai, semoga Kau dengarkan kembali
Malam Tarawih ini kusemi keyakinan
Setiap helaan nafas adalah bagian dari penyerahan
Dan setiap desir angin yang lewat perlahan
Telah membawa doaku mendekati pengabulan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.