Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Di Labu-Labu Lorong Waktu

ilustrasi jam saku waktu pasir (Pixabay.com/anncapictures)

Bukan debu yang mengaburkan mata,
Tapi kabut kenangan menyelimuti jiwa.
Dalam labu-labu lorong waktu aku merayap,
Menjejaki jejak yang pernah tertapak.

Senyum luntur tergambar di dinding senja,
Tawa rekah bergema di daun yang gugur.
Bayang-bayang berbisik kisah lama,
Tentang pelukan hangat dan luka yang sembuh.

Tangis pilu meringkuk di sudut ruangan,
Diiringi hujan deras mengetuk atap rindu.
Kepergianmu menyisakan rongga kekosongan,
Membiarkan aku berdansa dengan duka.

Tapi ada kunang-kunang harapan yang berkelip,
Menuntun kaki ke cahaya masa depan.
Kenangan bukan belenggu yang mengikat langkah,
Tapi lentera yang menerangi jalan.

Dalam labu-labu lorong waktu aku belajar,
Bahwa hidup adalah rajutan benang warna-warni.
Hitam dan putih, tawa dan air mata,
Semua bersatu menyulam kisah perjalanan.

Maka biarkan kenangan menjadi teman,
Menari bersama di bawah rembulan kenangan.
Aku akan terus melangkah, maju dan tegar,
Membawa bekal pengalaman hingga akhir hayat.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us