Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Disiksa Rindu

pexels.com/Tess Emily Seymour
pexels.com/Tess Emily Seymour

Aku tersedak ketika minum air dosa
Geloraku memuncak napasku kian tersengal
Seperti candu tentang rindu yang mencekik
Mengingat gurauan rindu bagiku seperti dopamin yang tak aku nikmati

Pisau belati menusuk relung rindu
Senjata-senjata menembakiku hingga rinduku bolong-bolong
Dinding rinduku tersakiti, terasa sesak menghujam hari-hari

Diri enggan bersemangat
Halusinasi mengelana entah kemana
Hatiku pilu ditusuki derita rindu
Piluku diselimuti derita benci

Jalanku terhalang oleh benci
Egoku seperti awan hitam bernoda dosa
Tak kuat aku menahan tangis derita
Perlahan menggerogoti batin yang tersakiti oleh kejahatan rindu

Dua tangan mengangkat langit berdoa pada pemilik alam semesta
Berharap ia menjawab doa hamba
Yang teraniaya karena rindu yang kunjung menyiksa

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us