Senyum dusta kutampakkan
Tegar di antara tuan dan puan
Tiada perlu diartikan
Karena dalam diam saling merasakan
Oh pelaminan. . .
Hati tak mampu berlogika
Tapi murni takkan berdusta
Pikiran tak mampu merasakan
Hanya mampu berprasangka
Hati menangis teriris
Pikiran gelisah memapah
Tenang tapi tak tenang
Melihat puan bersanding dengan tuan.