[PUISI] Epilog Paling Ambigu

Dari temu yang tak direncanakan
Lahir rasa yang berbatas pertemanan
Juga upaya yang ingin leburkan batas
Namun berakhir pisah yang dipaksakan
Kau dan aku belum berhasil
Kau dan aku belum menjadi kita
Belum tidak lantas gagal hanya saja terlambat
Tak ada lagi tali yang bisa mengikat
Sepucuk surat telah tiba
Tertanda lambaian tangan darimu
Mesin terbang telah membawamu melayang tinggi di kolong langit
Telah kau tinggalkan kota yang pernah jadi ruang temu
Lalu, apa yang tersisa?
Apa yang masih aku punya?
Sekotak kenangan untuk ku tangisi
Juga asa agar sosokmu lekas kembali
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.