[PUISI] Gugur

Sang mentari di sisi timur beranjak pergi
Dalam senyum jingga, prajurit bersiap pasti
Cinta tanah air menuntun langkahnya
Menari di antara bayangan senja yang suram
Perisai hatinya bukan logam yang bersinar
Melainkan keyakinan tulus yang membakar
Ladang perang menyambut dengan desiran angin
Prajurit berdansa, menghadapi takdir tanpa tapi
Di tanah yang merah, kisahnya terukir gaduh
Jejak kaki prajurit, kisah yang tak akan pudar
Detak nadi menjadi alunan syahdu
Melukiskan perjuangan, merajut benang doa
Lagu perang melodi di antara nadi
Sarana prajurit merajut cerita di langit
Bunga-bunga merah berkibar di dada prajurit
Dendam yang tak terucap, menggema dalam sepi
Bagaikan angin, roh prajurit terbang tinggi
Mengitari bintang-bintang di malam yang hening
Di antara gemuruh, jejak keberanian yang fana
Gugurnya prajurit, tetapi semangatnya tetap meriah
Hari berganti, tetapi kenangan tak terganti
Gugurnya prajurit, sebuah kisah yang abadi
Di dalam alunan angin, nyanyian prajurit berkumandang
Sebuah elegi untuk sang pejuang, dalam damai yang tercipta