Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Hanya Sebuah Doa

Pixabay.com/sasint

Gema kebahagiaan masih membungkus rumah tuanya kala itu
Alam dan lingkungan sekitar menyambut bahagia
Disuguhkannya semua hidangan di meja bambu
Senyum menyapa disetiap sudut yang sederhana

Dan ketika sepi itu menyapa waktu
Disambut jabat tangan dalam kebingungan
Antara kebanggaan dan perpisahan
Bangga iya bangga ucapnya
Tapi hatinya tergores sakit karna jarak menyapa

Nak...hanya doa yang ibu punya
Menemani mulai dari pijakan ini hingga kemana langkahmu disana
Sepanjang detakan jarum jam yang menari
Menyambut hari sukses dalam genggam tangan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Rinda Ratna Dewi
EditorRinda Ratna Dewi
Follow Us