Malam itu gelap
Sepi, remang-remang
terlihat mencekam
Namun, di situlah kudapat ketenangan

Waktu ini banyak yang terlelap
Dalam bungkusan selimut hangat
Menikmati mimpi yang datang silih berganti
Sungguh itulah hati yang mati

Ku tak ingin jadi bangkai di malam hari
Sehingga terus kusiksa ragaku
Supaya meninggalkan kejadian semu
Menghidupkan hati yang layu

Hati bagaikan tanaman
Kalau tidak disiram akan kering kelaparan