Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Hati Sang Pejuang

ilustrasi seorang wanita yang menatap jendela (pexels.com/Liza Summer)

Kesedihan yang sedang melandamu

Membuatmu menangis dalam kesendirian 

Tempat tak seorang pun mendengar isakan tangismu

Dadamu terasa begitu sesak, semuanya terasa berat bagi dirimu

 

Kau begitu lelah hingga ingin memilih untuk menyerah

Pasrah kepada angin yang kan membawamu entah ke mana

Kau tak lagi sanggup berjalan di atas kenyataan yang setajam pecahan kaca

Luka-luka menghiasi hati dan kaki mungilmu, perih rasanya

 

Setelah menangis sepuasnya, hatimu pun terasa begitu lega

Kau beranjak tuk membuka tirai yang menutupi jendela

Kau melihat matahari bersinar dan pepohonan hijau yang menari bersama angin sepoi-sepoi

Tiba-tiba harapan pun tumbuh kembali di dalam jiwamu

 

Kau masih memiliki harapan yang ingin kau wujudkan

Tangisanmu menguatkan dirimu

Kau bisa menangis sepuasmu, lepaskan segala bebanmu

Bebaskan dirimu dari semua belenggu yang mengikatmu

 

Semua ini kan segera hilang dan berlalu

Hari baru kan tiba bersama petualangan yang seru

Kau kan bisa tersenyum lebar dan tertawa jauh lebih kencang

Dari isakan tangismu yang teredam di ruangan gelap tanpa siapa pun yang mendengar

 

Ini memang berat, sayang

Namun, suatu hari nanti ini kan menjadi sebuah cerita 

Yang kan menjadi penguat dan pendorong semangat

Bagi dirimu, seorang pejuang dengan hati yang kuat

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bi'tsatul Auliya Gusti Eka Putri
EditorBi'tsatul Auliya Gusti Eka Putri
Follow Us