Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi wisuda (IDN Times/Mardya Shakti)

Langkahku gagah di hari wisuda,

dengan toga dan senyum penuh asa.

Ijazah ini seperti janji langit,

tentang masa depan yang dulu terlihat legit

 

Tapi hari berganti minggu,

dan minggu berubah jadi tahun yang bisu

Lamaran demi lamaran kulayangkan,

jawaban datang... tapi lebih banyak penolakan

 

“Pengalaman minimal dua tahun,” kata mereka,

padahal baru kemarin kupelajari semua di bangku kuliah

Ilmu yang kutimba siang malam,

ternyata tak cukup melawan sistem yang kelam

 

Orangtuaku menatap penuh tanya,

“Sudah kirim lamaran ke mana saja?”

Dan aku hanya bisa tersenyum hambar,

sembari menyembunyikan luka yang kian lebar

 

Kadang terlintas menyesal belajar,

untuk apa jika ujungnya menganggur juga?

Tapi aku tahu, ini bukan salah buku,

ini soal pintu-pintu yang terlalu sempit untukku

 

Tuhan, andai Kau dengar doa sarjana kecil ini,

berikanlah satu tempat untuk aku berdiri

Tak perlu megah, asal layak dan berarti,

agar ijazahku bukan sekadar hiasan lemari

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team