Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Itu Lagi

Ilustrasi seorang anak menapaki jalan (pixabay.com/jbooba)

Itu lagi 
Di tanah anarki itu, aku tak menemukan konklusi
Friksi cerita kehidupan, tak lagi sesuai ekspektasi
Romantisme sang surya, ibarat dongeng yang basi
Menatap situasi diskresi ini, membuatku melangkah jauh pergi

Itu lagi 
Di tanah Itu, eksistensi diri tak dirindukan
Di tanah Itu, pikiran antar pikiran saling bertentangan
Tanah itu membisikan "kamu tak dibutuhkan"

Itu lagi 
Menemukan oase mungkin adalah sebuah jawaban
Dari kebisingan di tanah anarki yang tak berkesudahan
Ribuan kilo meter melangkahkan kaki ke Tanah Melanesia
Teralienasi di tengah hegemoni situasi antah berantah

Itu lagi 
Mulai kehidupan baru berkelana mencari kedamaian
Tak ada tempat bergantung selain kepada Tuhan
Lalu, apakah aku masih dirindukan?

Itu lagi
Di Tanah Melanesia aku bertanya, apakah kamu memiliki jawaban?
Tanah Melanesia berbisik seraya berkata "Itu Lagi"
Jawaban yang tak memiliki jawaban, tapi cukup membawa ketenangan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us