[PUISI] Jiwa yang Jauh

Saat ini pengemudi otomobil ribuan kilometer tak menemukan lampu lalu lintas
Tiba di persimpangan, memilih turun dari kendaraan
Karena kehilangan bahan bakar
Ia berlutut mengeluarkan butir-butir garam
Tak rela tiket pulang sudah berakhir
Jiwa terjebak di daratan berlubang
Mengusahakan jauh dari terperosok
Memori menampar, mendambakan dekapan
Tubuh rapuhnya melepaskan jati diri di kemacetan
Seperti terkubur dengan penggalian tanpa penerangan
Meski secercah
Di tengah keraguan
Nyanyian klakson
Biarkan tangan tak terlihat menarik keberanian untuk berlari
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















