Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Jiwa yang Mati, Pikiran yang Terkunci

ilustrasi anak merenung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kata-kata terus menggema dalam ruang
Berulang, berulang, sampai jadi bosan
Bersama tuntutan yang keras melayang
Juga kisah-kisah usang tak relevan

Kami meminta paham
Tapi malah dibuang dan diremehkan
Kami ingin diskusi
Tapi terus diberi instruksi
Kami haus menjelajahi dunia
Tapi harus menuruti semua norma
Yang terkadang tak masuk logika

Kami diam
Yang boleh kami lakukan hanyalah bungkam
Atau menurut dan mendengarkan

Bagaimana kami bisa belajar?
Sedang penghakiman nyalar berkoar
Tidak, bukan pendidikan yang kami dapatkan
Ini penjara dengan beragam penindasan
Perlahan, jiwa kami mati, pikiran kami terkunci

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riani Shr
EditorRiani Shr
Follow Us