[PUISI] Jiwa yang Mati, Pikiran yang Terkunci

Kata-kata terus menggema dalam ruang
Berulang, berulang, sampai jadi bosan
Bersama tuntutan yang keras melayang
Juga kisah-kisah usang tak relevan
Kami meminta paham
Tapi malah dibuang dan diremehkan
Kami ingin diskusi
Tapi terus diberi instruksi
Kami haus menjelajahi dunia
Tapi harus menuruti semua norma
Yang terkadang tak masuk logika
Kami diam
Yang boleh kami lakukan hanyalah bungkam
Atau menurut dan mendengarkan
Bagaimana kami bisa belajar?
Sedang penghakiman nyalar berkoar
Tidak, bukan pendidikan yang kami dapatkan
Ini penjara dengan beragam penindasan
Perlahan, jiwa kami mati, pikiran kami terkunci
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.