Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang dan refleksinya (pexels.com/Khoa Võ)

Bagaimana kabarmu di luar sana?

Kurasa kita baik-baik saja

Hanya hampa yang kadang menyerang tanpa aba-aba

Kau tahu, kadang aku merasa tanah yang kita pijak bersama memanggil-mangil kita

Untuk sekadar menyalurkan hangat pada hati yang telah dingin

Kau tahu, kadang semua memori payah yang tertanam meronta-ronta

Untuk menghilangkanku dari dunia kini

Lantas siapa lagi yang akan memanjakan mata dan telingaku tanpa kehadiranmu?

Tubuh kita yang terpisah bagaikan mesin yang tua

Berdiri pudar di antara mereka yang gegap gempita

Tak kunjung kutemukan diriku

Sampai hari ini masih kupuja dinding dan cermin

Meninggalkan banyak kata yang melimpah ruah

Bersama memori kita dan bahumu yang lembut lagi tegas

Tawa kita yang meledak menjelma sesak

Mengikat lebih dalam dari simpul mati

Pada akhirnya yang kuinginkan hanyalah kita

Mengalahkan indahnya kota yang menyilaukan mata

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team

EditorYudha