Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kembali Termenung Aku di Beranda

ilustrasi beranda (pixabay.com/Gretta Blankenship)
ilustrasi beranda (pixabay.com/Gretta Blankenship)

Sepiring pisang goreng telah tandas,
menyisakan bulir minyak yang menempel di permukaan
dan remah-remah garing 
yang tak lagi jadi selera.

Anak-anak saling mengejar di teras
dan melagukan tawa 
tak peduli dengan terik matahari makin digdaya,
sedangkan semilir angin yang ditunggu tak datang jua.

Kutatap ujung jalan
kelokan masih kosong tanpa barang satu kendaraan
tak ada tanda kehidupan
datang
sekadar mengembalikan rindu
dan cerita
sayangnya tak pernah usai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Matthew Suharsono
EditorMatthew Suharsono
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi cinta beda agama

[PUISI] Di Antara Dua Doa

19 Sep 2025, 16:57 WIBFiction