Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kembali Termenung Aku di Beranda

ilustrasi beranda (pixabay.com/Gretta Blankenship)
ilustrasi beranda (pixabay.com/Gretta Blankenship)

Sepiring pisang goreng telah tandas,
menyisakan bulir minyak yang menempel di permukaan
dan remah-remah garing 
yang tak lagi jadi selera.

Anak-anak saling mengejar di teras
dan melagukan tawa 
tak peduli dengan terik matahari makin digdaya,
sedangkan semilir angin yang ditunggu tak datang jua.

Kutatap ujung jalan
kelokan masih kosong tanpa barang satu kendaraan
tak ada tanda kehidupan
datang
sekadar mengembalikan rindu
dan cerita
sayangnya tak pernah usai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Matthew Suharsono
EditorMatthew Suharsono
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Merayu Tuan Tak Bernama

27 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi ibu dan anak berpelukan

[PUISI] Ibu Cahaya Jiwaku

27 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi tukang es krim

[PUISI] Balada Tukang Es

26 Des 2025, 21:27 WIBFiction
pesawat kertas

[PUISI] Terbang

26 Des 2025, 17:47 WIBFiction
Ilustrasi seorang perempuan

[Puisi] Monolog hati

25 Des 2025, 21:07 WIBFiction
Ilustrasi seorang perempuan di taman

[PUISI] Merasa Cukup

25 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi berdiri memegang lampu

[PUISI] Perputaran

24 Des 2025, 21:52 WIBFiction
ilustrasi orang merenung

[PUISI] Ujian

24 Des 2025, 15:07 WIBFiction