[PUISI] Keramaian Paling Sepi

Kedua sudut bibir beranjak ke telinga
Sepasang kelopak mata menyipit
Menertawakan candaan teman
Kabar baik, sekarang kau sendirian
Denting alat makan bersahutan
Obrolan hangat yang mengiringi
"Bagaimana harimu, Nak?"
Kabar baik, sekarang kau sendirian
Menatap layar yang sama
Air mata menghiasi pipi kami
Tenang, ini hanya seni peran
Kabar baik, sekarang kau sendirian
Jangan lepaskan kenangan
Resapi yang terjadi tiap detik
Tak ada alasan untuk merasa kesepian
Kau sendirian, begitulah akhirnya
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.