Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kerikilmu Ayah

keluargaharmonis.net

Dengan rambut gondrong yang keriting menjuntai hingga bahu

Kumis hitam yang agak tebal 

Kemeja biru muda dipadu celana jeans

Memori tigapuluh dua tahun lalu

Saat kau menyandarkan sikumu pada bagian atas kursi kayu

Untuk orang jadul kau cukup gagah, ayah

 

Ya

Tigapuluh dua tahun yang lalu

Saat tulangmu masih kuat 

Saat tubuhmu masih bisa menopang kiloan beban

Sekali lagi saat kau masih gagah, ayah

 

Lalu

Setahun setelah tigapuluh dua tahun yang lalu

Kau bertemu dengan seseorang

Seseorang yang mengubah seluruh hidupmu

 

Ya

Dua tahun setelah tidapuluh dua tahun yang lalu

Kerjamu semakin keras

Keringatmu semakin terkuras

Dan tampangmu menjadi agak sedikit beringas

Demi "seseorang" itu

 

Kau yang sejak duapuluh tiga tahun lalu kupanggil "Ayah"

Kini berjalan di rel, aspal, laut, dan udara yang berbeda

Jarimu yang dulu lembut kini seperti kain kusut

Kakimu yang dulu mulus kini layaknya tegel retak

Wajahmu yang dulu kencang, kini mulai mengeriput

 

Kau yang sejak duapuluh tiga tahun lalu kupanggil Ayah

Tersenyum dibalik lelahmu

Tertawa dibalik gundamu

Mengecup kening dan meyakinkanku bahwa semuanya baik-baik saja

 

Kau yang sejak duapuluh tiga tahun lalu kupanggil Ayah

Bisakah kau bagi kerikilmu?

Ini dari seseorang

Yang kau sebut "puteriku"

Share
Topics
Editorial Team
Nurul Risqa Istianah
EditorNurul Risqa Istianah
Follow Us