Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kopi Tercemar

Unsplash/John-Mark Smith

Kopi hitam itu
Tak sepekat dahulu
Tak semanis anganku
Tak lagi sedap kala senja mendekat

Bagai kopi tercemar
Kau telah menghancurkan kepercayaan
Keyakinan yang kusematkan
Mendadak pudar

Tak berbekas
Kau tak lagi kunanti
Kau tercemar oleh ucapanmu sendiri
Kebohongan yang tak berhenti

Menggerus yakinku padamu
Bisakah kau berhenti mengarang cerita?
Bukankah kejujuran jauh lebih manis?
Bak kopi hitam yang kuteguk kala senja habis

Dahulu kau sefavorit itu
Kini aku berat untuk begitu
Kau telah tercemar oleh ucapmu

Belajarlah terlebih dahulu,
Memperbaiki bibirmu yang mulai terbiasa dengan dusta

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
Arifina Budi A.
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us