[PUISI] Kopi Tercemar

Kopi hitam itu
Tak sepekat dahulu
Tak semanis anganku
Tak lagi sedap kala senja mendekat
Bagai kopi tercemar
Kau telah menghancurkan kepercayaan
Keyakinan yang kusematkan
Mendadak pudar
Tak berbekas
Kau tak lagi kunanti
Kau tercemar oleh ucapanmu sendiri
Kebohongan yang tak berhenti
Menggerus yakinku padamu
Bisakah kau berhenti mengarang cerita?
Bukankah kejujuran jauh lebih manis?
Bak kopi hitam yang kuteguk kala senja habis
Dahulu kau sefavorit itu
Kini aku berat untuk begitu
Kau telah tercemar oleh ucapmu
Belajarlah terlebih dahulu,
Memperbaiki bibirmu yang mulai terbiasa dengan dusta
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.