[PUISI] Korek Api

Nyanyian bulan diiringi nyala api
Dari korek mungil yang menari dalam bayang dinding
Jemari gadis itu terbakar, senyumnya memancar
Secercah pijar cahaya terpantul pada mata putihnya
Di hadapannya, secarik foto hancur menjelma abu
Wajah lelaki harimau itu perlahan hanyut
Dalam benaknya, sang gadis tertawa pilu
Sembari memanjatkan kutukan seumur hidup
Untuk masa lalunya yang berlumur darah dan benci yang merasuk
Malam itu, rintik hujan runtuh
Menutup dendamnya yang telah kalbu
Gadis itu akhirnya dapat bernapas lega
Bersama karbon dioksida yang tidak lagi membara
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.