[PUISI] Kota Itu dan Kamu

Kota itu
Entah bagaimana aku menyebutnya
Riuh pikuknya tak berhenti bernaung di telingaku
Orang-orang silih berganti bersaut
Silih berganti datang lalu meninggalkan
Abai pada hal kecil yang mungkin terlihat
Seandai mereka mau menyadari
Di segala keriuhan
Mataku tak henti menyusuri
Dan saat menemukanmu di antara mereka
Aku lengah
Begitu lengah hingga tak ada yang perlu kucari lagi
Tak ada yang perlu kutemukan lagi
Atau suatu saat mungkin akan menemukanku dengan sendirinya
Jalan yang mereka tunjukkan
Itu selalu mengarah padamu
Karenanya aku harus cepat menyangkal
Sebelum kakiku menapaki tempat itu lagi
Sebelum kecanggungan menyelimuti lagi
Sebelum tawamu mengalihkanku lagi
Dan sebelum langkah yang enggan beranjak pergi
Tak akan kembali lagi
Rasa itu telah diabaikan
Namun sebaliknya
Rasa itu malah tumbuh dewasa
Begitu besar
Hingga tak mampu mengendalikkannya
Akhirnya di sinilah aku berdiri
Di kota lama yang pernah ku singgahi
Mulutku tak henti mengutuki diri
Setelah begitu banyak batas yang ku lewati
Seiring dirimu yang mulai memudar
Langkahmu yang selalu saja enggan beranjak
Namun tak kunjung menghampiriku
Hanya enggan
Tapi tetap hilang