[Puisi] Kota yang Lupa Pulang

Langit berkabut menelan cahaya
gedung-gedung berdiri tanpa cerita
Langkah-langkah sibuk mengejar esok
tanpa sempat menyapa hari ini
Di lampu merah, wajah-wajah asing
menunggu giliran untuk terus berlari
Mereka lupa arti pulang
sebab rumah kini sekadar alamat
Bising klakson menenggelamkan mimpi
derap sepatu mengganti detak hati
Kota ini menelan sunyi
lalu memuntahkannya jadi rutinitas
Di lorong sempit yang tersisa
seorang bocah menggambar senja
Ia tidak terburu-buru
mungkin ia belum lupa caranya pulang
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.