Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kotak Beludru

ilustrasi cincin (pexels.com/Gift Habeshaw)
ilustrasi cincin (pexels.com/Gift Habeshaw)

Aku menyunggingkan senyum
Matamu tertuju pada kotak beludru di etalase toko
Kamu berseru bahagia
Membayangkan aku memakaikan isi di dalamnya ke jari manismu

Aku mengajakmu ke tempat lain
Kita membeli minuman
Kemudian duduk bersebelahan di bangku pinggir danau
Melihat angsa-angsa berenang bebas

Kamu menunjuk angsa bergerak paling lambat
Aku menoleh ke arahmu
Kamu tiba-tiba murung, katamu, angsa itu sedang lelah
Aku bertanya, lelah kenapa?
Katamu, begitu pun hubungan kita yang bergerak lambat
Aku bertanya lagi, apa maksudmu?
Katamu, aku belum berubah
Cinta pertamaku, katamu, tidak mungkin menemuiku lagi, karena kami berada pada dimensi berbeda

Kamu beranjak dari bangku
Aku menghentikanmu
Kamu menyentak halus
Katamu, aku harus menemukan kebebasanku

Sebelum aku kembali meraihmu
Menjalankan aksara kasih
Menyatukan serpih-serpih keretakan
Menyematkan cincin di jari manismu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aulia
EditorAulia
Follow Us