[PUISI] Lamunan

Tiada jemari
yang menari
di genggaman
Tiada bisik
yang mengusik
keresahan
Tiada damai
yang merantai
saat hari ini usai
Waktu tak bergegas
berhenti memintamu
meminta, suaramu yang tegas
mengendap masuk ke bilik kalbu
Ruang menggertak
meminta tubuhmu bergerak
memeluk, dengan kasih yang sesak
hingga paru ini kosong oleh udara
hingga bibir ini tak lagi bersuara
kau tetap sang juara
semoga esok kita kan bersua
Ingin kusandarkan kepala ini di bahumu
mendengarkan kau bercerita tentang peliharaanmu yang lucu
atau sekedar menikmati siraman hangat lembayung senja seperti dahulu
Sekarang kita biarkan ruang kosong ini menghiasi hari-hari
walau harus dihantui bayang semu dirimu setiap pagi
aku berjanji kan setia menanti
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.