Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Langit Menangis Diam-Diam

Orang di bawah langit berbintang (thoughtco.com)
Orang di bawah langit berbintang (thoughtco.com)

Langit mulai menangis diam-diam di malam itu
Tanpa petir, tanpa suara pilu
Hanya rintik jatuh satu persatu
Seperti rindu yang malu-malu

Awan kelabu menyelubungi langit
Seperti hatiku yang tak bisa dititip
Pada kata-kata yang ingin kupilih
Namun hanya mampu kupendam dalam sunyi

Jendela dibasahi oleh tetes hampa
Menyeret bayang wajah yang tak lupa
Kenanganmu hadir tanpa jeda
Tertulis di setiap tetes yang menyapa

Langit tahu tak semua luka harus diteriakkan
Ada duka yang lebih indah disimpan
Ada cinta yang lebih dalam bila diam
Seperti hujan yang jatuh reda lalu hilang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Sore yang Membawa Sisa Harap

16 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi orang menempelkan sticky notes

[PUISI] Pergi untuk Pulang

15 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi memasak bersama keluarga

[PUISI] Aroma Masakan Ibu

14 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi secangkir kopi (pexels.com/Boryslav Shoot)

[PUISI] Kopi Hitam

14 Des 2025, 05:04 WIBFiction
Posisi tenang

[PUISI] Harapan Fana

12 Des 2025, 16:57 WIBFiction