Laut tak pernah lagi sama
Tatkala buihnya yang tenang merambati seonggok tubuh di tepian
Raungan ombak terdengar kejam
Melebarkan setitik hitam yang memenuhi ruang hampa
Biru pun melanda tanpa aba-aba
Sebagaimana air laut terus menjamah tiap butir pasir di pantai
Mengenang cinta yang direnggut paksa
Dengan luka dan rindu yang tak luput dari masa
Kepergian selalu membawa pilu
Tapi laut membuatnya terlalu biru
Membenci pun tak kuasa
Sebab yang tercinta telah jadi bagian dari setitik samudra
Bagiku, di laut tak ada lagi alunan ombak yang selaras
Bagiku, di laut hanya ada rimbunan rindu tak terbalas