[PUISI] Lembayung Sukmaku

Lembayung sukmaku
Terayun di kincir angin
Bergumam di hati
agar lekas pulang meski
sebatas angan
Tubuhku bagai tersengat lebah
Segera ingin menyembah
Aku bersumpah, biaya permainan
yang kutumpangi akan dilebihkan
Bila kau turunkan aku yang terapung
Sumpahku takkan dipedulikan
Sebab aku hanya menggerutu di hati
Adrenalin seorang pengecut
yang jiwanya terkepung
Kalah cepat oleh seekor capung
yang mengepakkan sayapnya
ke gunung-gunung
Aku menggerutu pilu
Tertipu rayuan bianglala
yang putarannya ngebut
Bak pembalap yang jago menikung
Teriakanku yang histeris
Tak hanya disaksikan, dinikmati
Tapi juga didukung
Bibirku yang membiru
Putusnya urat malu
Membuatku terdiam merenung
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.