Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Lorong Kekuasaan

ilustrasi orang di lorong (pexels.com/Thiago Matos)
Berjalan penuh kebohongan
Angkuh akan keadikuasaan
Melirik tanpa empati, itulah mereka
Menutup mata bak orang buta, itulah mereka
Sikap culas demi kewibawaan
Dalam lorong sempit kian nista
Tersesat akan harta tumpukan sampah
Tamak, bagai berebut santapan di kala senja.
Menyelinap bak pencuri durhaka
Bersembunyi pada celah tembok megah
Menyeringai dengan noda nista
Oh, Tuhan, mereka telah berdusta!
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorMariana
Follow Us