[PUISI] Membakar Sunyi

Api itu bernama kesepian
Menyala pelan di sela tulang rusuk
Kadang temaram menyerupai senja
Kadang menyilaukan hingga mata tak sanggup terbuka
Api itu menjelma wajah rindu
Kabut merah yang menutup pandangan
Ia menari di dadaku yang gemetar
Menjadi bara yang enggan padam
Aku duduk, ia ikut bernafas
Aku berjalan, ia menyeret langkah
Aku terlelap, ia menyusup dalam mimpi
Aku terjaga, ia masih bergetar di bibir
Andai ada jeda untuk padam
Aku ingin jadi tubuh yang dingin
Melepas bayangan merah yang menutup mata
Dan berbaring di pelukan gelap, tanpa nama
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.