Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Memorabilia

ilustrasi rumah (pexels.com/Julia Volk)

Kau laksana sebuah rumah di atas bukit
Yang biasa kuhuni saat vakansi
Bukan persinggahan 
Setiap saat
Bukan pula tempat aku
Pulang menetap

Bicara tentang pulang
Selama ini aku menafsirkanmu
Dengan entah
Bagaimana lagi 
Toh kita sama-sama
Dilanda gundah
Kau lebih menyukai
Seberkas hening
Membiarkan aku memintal diri sendiri
Dalam keramaian yang sesak

Kau laksana sebuah rumah di atas bukit yang
Aku selalu cari kala menyeruak akan rindu
Biarpun kehangatan terasa rapuh
Izinkan aku merebah sejenak
Dan memejamkan mata
Merengkuhmu di sini
Lalu pergi beberapa dekade

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us