Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Palung Kesedihan

ilustrasi sedih (pexels.com/Felipe Cespedes)

Setiap insan menyimpan luka yang tak selalu terbaca
Disulam rapi di balik tawa yang tampak tanpa cela
Dari kejauhan mungkin serupa
Namun, di relung, pedih bersembunyi dengan cara berbeda

Ada yang merintih tanpa suara, heningnya memekakkan
Ada yang terbahak, menutup retak yang semakin melebar
Kita berjalan di jalur yang tampak lurus dan sejajar
Namun, beban di pundak tetap menjadi rahasia yang mengakar

Palung terdalam tak tersentuh cahaya
Menghuni sudut jiwa yang hanya sunyi
Tak ada kompas yang mampu menunjukkan keberadaannya
Hanya waktu yang diam-diam mengurai simpul gelapnya

Jangan lekas membaca luka dari permukaan yang halus
Kesedihan tak selalu lahir dalam air mata yang luruh
Sebab di dada setiap insan ada laut yang tak terjamah
Gelombangnya berbisik hanya pada mereka yang memilikinya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us