[PUISI] Atma Menanti Nirwana

Kala malam merangkai sunyi
Jagat raya terlelap dalam pralaya.
Segala karma berhenti sejenak
Menanti surya menari di ufuk timur.
Di antara tara yang bersinar
Terdapat jiwa merintik air mata.
Tanpa swara, tanpa rupa
Hanya rasa mengendap dalam sukma.
Ia lelah meniti samsara,
Langkahnya berat menanggung duka.
Tak tampak di mata, tak terdengar di telinga,
Namun hadir sebagai darma bagi sesama.
Tawa yang ia persembahkan
Adalah maya peneduh luka.
Jiwanya kosong bagai sunya,
Pikirannya dalam laksana samudra.
Ia bertahan dalam tapa brata,
Tak ingin karam dalam nestapa.
Cukup sudah luka menoreh sukma,
Menunggu kala, dijemput sang atma,
Bersua kembali dalam nirwana.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.