[PUISI] Menitip Nama

Bu,
Bolehkah di doamu aku menumpang nama
Sebut yang paling akhir pun tak apa
Aku ingin melangit bersama harapmu
Mengekor pada tiap tangga malaikat membawanya
Kepada Tuhan kita Yang Maha Pemurah
Bukan tak percaya diri dengan doaku sendiri
Tapi
Sebab aku yakin tengadahmu Dia kasihani
Dan tiap tetes air mata kasihmu ia hitung teliti
Sedang aku?
Anakmu yang kotor ini gontai dalam belenggu dunia
Kakiku dicengkeramnya
Ditariknya ke tepian jurang kehinaan
Ketakutan pada-Nya yang kuandalkan jadi senjata
Hampir tak lagi ada
Tolong, Bu!
Gadis kecilmu hampir jatuh
Hampir habis daya meraih harapan
Cepat raih aku sebelum terlambat, Bu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.