[PUISI] Mi Instan Kuah

Uap panas semangkuk mi instan kuah
Memburamkan lensa terbingkai plastik
Tempat sepasang mata yang sakit bersembunyi
Lengkap dengan tarikan senyum pahit
Apa? Apa lagi yang ia harapkan?
Ia hanya tahu cara mendinginkan mi instan kuah
Memilin-milin mi dengan satu-satunya garpu
Sebab ia tak mampu memainkan sumpit
Tuhan, dengar, ia hanya ingin kenyang malam ini
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.