[PUISI] Mimpi yang Rumit

Lihatlah pernak-pernik gelang unik
Ketika aku berjalan jiwa bak menarik
Mereka menatap sampai tak berkutik
Tawaku terdengar amat menggelitik
Tiba-tiba di jalanan lewat mobil antik
Segerombol mata berbinar itu berbalik
Hatiku gusar, dunia terlalu mengkilap
Mulut ingin berteriak, apa aku khilaf?
Segerombol kaki kompak menginjak
Mengajakku ikut, karena ada kue lezat
Aku menggelengkan kepala menolak
Lengan ditarik paksa, membuat panik
Ku bergumam dalam hati amat berisik
Apa mereka hendak akan menculik?
Kala mentari terik, mereka menjerit
Bukan sakit, tetapi kebahagiaan melejit
Tujuan kita akan ke mana, apa mudik?
Ke langit biru, di sana ada tempat asyik
Ku menjerit karena kulitku sakit dicubit
Mimpi apa kau terlelap hingga magrib?
Belum sadar, diserang tanya mencabik
Ku menjawab lirih, mimpi yang rumit