Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Hari-Hari yang Runtuh

ilustrasi sedih (pexels.com/ Chu Chup Hinh)

Air bening menggenang di pelupuk mata

Perlahan mengalir berbulir bak permata

Mengingat detak jarum jam yang terus mengiris

Proses mencekam membuahkan derita berlapis

Isak tangis sebagai saksi wujud lorong panjang

Penuh kelokan dan jejak luka yang dalam

Sudut harapan berkali-kali terhantam

oleh deburan waktu dan badai kehidupan

Kala langkah mulai tertatih

Ujung lisan terus merintih

Didekap ujian yang pedih perih

Namun hidup tak selalu jerih

Karena Tuhan Maha Belas Kasih

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ida Qudsy Nc
EditorIda Qudsy Nc
Follow Us