Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Munafik

Unsplash.com/gillaumedegermain

Manusia ada dalam lingkup kemasyarakatan
Memiliki sebuah kejadian dan kenangan
Dalam bentuk sosial maupun percintaan
Lalu apa yang mau disombongkan?

Seolah kita hanya hidup sesaat
Setelah itu hanya menunggu kiamat
Dan berakhir di liang lahat
Yang hanya mengharap doa-doa yang terpanjat

Manusia hidup di dunia hanya sebentar
Tapi perebutan kursi DPR menggelegar
Banyak aksi-aksi pansos digelar
Merasa paling benar dan hanya untuk tenar

Semakin banyak yang mengadili
Semakin semena-mena yang menghakimi
Bahkan siapa pun orangnya tak peduli
Berakibat iri dan dengki

Setelahnya baru saling hujat,
Saling tuduh dan tangkap
Setelah itu barulah bermunajat
Pada tuhan dia menghadap
Cuih, terlalu munafik dan tak bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dinner febriantoko
EditorDinner febriantoko
Follow Us