[PUISI] Nama Tak Bermakna

Kita dari serpihan debu yang tak sama
Dari luka dan rasa yang menguncup lama
Bagai hujan di Senin pagi hari
Bagai pijar bintang di langit petang hari
Tak semestinya kita berpacu pada diri yang lain
Mata terpejam di depan cermin
Menelisik cela tanpa ampun, aku masih tak tahu apa pun
Melainkan tubuh yang bersabar di tiap waktu mengalun
Semua yang tak kukatakan adalah tragedi
Segala yang kau katakan sebuah kesia-siaan belaka
Diriku sekedar nama tak bermakna
Berakhir di kedalaman batin yang tak henti bersuara
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.